3 Alasan Pochettino Bukan Pilihan Tepat bagi MU – Kalah Pamor dari Ronaldo & Tuntutan Setan Merah
Pencarian Manchester United (MU) akan sosok pelatih baru mengarah kepada nama Mauricio Pochettino. Pelatih Paris Saint Germain (PSG) ini dipandang sebagai profil yang tepat untuk menukangi Cristiano Ronaldo dan kolega. Seperti yang diketahui, rentetan hasil negatif yang menimpa Manchester United membuat klub akhirnya memecat Ole Gunnar Solskjaer.
Arsitek permainan asal Norwegia ini dipandang sudah tak layak untuk dipertahankan melihat tren performa maupun posisi klub yang terus menukk di tabel klasemen Liga Inggris. Deputi sementara untuk posisi yang ditinggalkan Solskjaer dibebankan kepada Darren Fletcher. Sementara itu, sejumlah nama pelath mulai dihubung hubungkan dengan klub yang bermarkas di Stadion Old Trafford ini.
Di antaranya ialah Zinedine Zidane, Ten Hag maupun Mauricio Pochettino. Nama terakhir santer diwartakan memiliki peluang terbesar untuk mengemban tugas yang ditinggalkan Solskjaer. Express menuliskan bahwa pelatih asal Argentina itu ingin segera hengkang dari PSG.
Satu alasan pribadi mengapa Pochettino hendak cabut dari Pac des Princes lantaran sudah tak betah dengan ego para pemain bintangnya, termasuk Lionel Messi. Situasi ini menguatkan spekulasi bahwa mantan pemain Espanyol ini siap "menjawab" telpon dari Manchester United. Kemungkinan besar tegah pekan nanti adalah peluang bagi Setan Merah akan bertemu dengan Pochettino.
Pasalnya bekas pelatih Southampton ini akan bertolak bersama PSG kd kandang Manchester City untuk melakoni pertandingan Liga Champions. Namun penunjukkan Pochettino sebagai pelatih anyar Setan Merah diklaim bukan keputusan yang tepat. Berikut alasannya. Berbicara Manchester United, jelas target yang diusung klub sekota The Citizens ini ialah juara.
Oleh karena itu setiap pelatih yang mendarat di Old Trafford wajib menahan beban dan ekspektasi yang diberikan oleh klub maupun pendukungnya. Namun Poch belum membuktikan selama ini ia adalah pelatih yang dapat menggaransi sebuah gelar. Pencapaian terbaiknya semasa membesut klub Liga Inggris ialah menghantarkan Tottenham Hotspur ke partai final Liga Champions.
Sama halnya dengan kubu PSG, Setan Merah juga banyak diperkuat oleh pemain bintang. Adalah tantangan tersendiri bagi seorang pelatih untuk mengelola ego pemainnya. Akan tetapi, Pochettino belum teruji kelayaknnya untuk hal tersebut.
Musim lalu saja, ia gagal membawa PSG menjuarai Ligue 1. Terlebih lagi, dengan kedatangan Lionel Messi di PSG, eks juru taktik Tottenham Hotspur itu belum berhasil mengelola Les Parisiens menjadi sebuah tim. Dipandang, Pochettino akan kalah pamor dari Cristiano Ronaldo yang selama ini memiliki pengaruh yang besar di ruang ganti Manchester United.
Pochettino dipandang sebagai satu di antara pelatih muda yang memiliki masa depan cerah. Namun Pochettino sejauh ini belum menunjukkan filosofi yang tepat untuk memegang sebuah klub elite. Sebut saja Southampton dan Tottenham Hotspur, di sana Poc menunjukkan bagaimana sebuah klub berporoses untuk menciptakan hasil yang baik.
Artinya, membutuhkan waktu bagi pria asal Argentina ini untuk bisa memberikan gelar bagi klub yang ia besut. Sedangkan Manchester United tidak memiliki banyak waktu. Seperti yang ditegaskan awal tadi, target Setan Merah ialah gelar dalam setiap musimnya.